Komunikasi bukan hanya sebuah
percakapan yang terjadi dengan orang lain, tetapi komunikasi adalah sebuah
proses pengiriman pesan yang dikirim oleh pihak yang mengirim kepada pihak yang
menerima. Komunikasi memiliki berbagai macam tingkatan, mulai dari komunikasi
intrapersonal (komunikasi dengan diri sendiri), komunikasi interpersonal
(komunikasi perorangan), komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi
publik, komunikasi massa, komunikasi antar Budaya, dan komunikasi
internasional. Semakin tinggi tingkatan komunikasi, semakin luas cakupannya.
Terdapat perbedaan pendapat tentang tingkatan tersebut, karena komunikasi
intrapersonal atau komunikasi dengan diri sendiri terkadang dianggap tidak
termasuk dalam proses komunikasi. Karena memang dalam komunikasi intrapersonal
ada bagian yang tidak terlengkapi, tetapi tingkatan komunikasi lainnya hampir
disemua teori komunikasi pasti tercantum tingkatan-tingkatannya. Komunikasi juga memiliki elemen-elemen yang dapat
mempengaruhi proses terjadinya komunikasi, sebagaimana dalam bukunya Teri Kwal
Gamble dan Michael gamble dalam bukunya communication works, elemen-elemen
komunikasi adalah:
1. People
(komunikatordan komunikan). Komunikator adalah pihak (baik tunggal maupun
jamak) yang mengawali proses komunikasi yaitu mengirimkan pesan, sedangkan
komunikan adalah pihak (baik tunggal maupun jamak) yang menerima pesan dari
komunikator.
2. Message
(Pesan). Pesan dalam komunikasi ini tidak melulu harus perkataan, pesan disini
dapat merupakan gerakan, suara, tulisan, simbol, dan lain-lain. Pesan dalam
komunikasi digolongkan menjadi dua macam, yaitu pesan verbal dan non-verbal.
Pesan verbal merupakan pesan berupa kata-kata, sedangkan non-verbal merupakan
pesan yang isinya bukan lah kata-kata. Pesan tersebut juga dapat digolongkan
kembali, yaitu vokal dan non-vokal. Pesan vokal adalah pesan yang berupa suara,
sedangkan non-vokal adalah pesan yang tidak bersuara. Jadi jika lebih diperinci
pesan dalam proses komunikasi adalah: Verbal vokal, verbal non-vokal,
non-verbal vokal, dan non-verbal non-vokal.
3. Channels
(Media). Media dalam proses komunikasi adalah hal yang membantu tersampainya
pesan dari komunikator kepada komunikan. Media disini tidak harus media massa,
dapat juga hal-hal yang membantu tersampaikannya pesan untuk perorangan, tetapi
memang yang paling sering digunakan merupakan media massa.
4. Noise
(gangguan). Gangguan dalam proses komunikasi adalah segala hal yang memang
dapat mengganggu, menghambat, maupun menggagalkan proses pengiriman pesan.
5. Context
(Seting). Seting dalam proses komunikasi ini merupakan sebuah situasi
lingkungan tersebut. Seting juga dapat mempengaruhi proses pengiriman pesan
dari komunikator dan komunikan.
6. Feedback
(balasan). Feedback dalam proses komunikasi adalah sebuah balasan yang
dikirmkan oleh komunikan kepada komunikator, setelah menerima pesan dari sang
komunikator. Feedback disini biasanya berbentuk langsung setelah si komunikan
menerima pesan.
7. Effects
(efek). Efek dalam proses komunikasi ini merupakan sebuah akibat setelah
terjadinya proses komunikasi terjadi. Efek ini dapat terjadi pada komunikator,
komunikan, maupun lingkungan. Efek ini dapat berbentuk langsung maupun tidak langsung
(memerlukan waktu).
Keberlangsungan proses komunikasi dipengaruhi oleh
elemen-elemen diatas, baik terhambat atau tidaknya proses komunikasi, ataupun
berhasil atau tidaknya proses komunikasi tersebut.
Dalam teori komunikasi Lasswell yang biasa disebut
dengan Formula Lasswell, biasanya proses komunikasi tersebut dapat dimasukkan
dalam formulanya. Formulanya yang berbunyi “Who, say What, with What Channel,
to Whom, and with What Effects” dapat dimasukkan proses komunikasi yang terjadi
agar semakin jelas. Contohnya jika ada seorang ibu yang memarahi anaknya lewat
telepon dan membuat anaknya menangis, dapat dimasukkan menjadi “who” adalah si
Ibu (komunikator), “say What” kata-kata marahnya (pesan), “with what channels”
adalah telepon (media), “to whom” adalah si Anak (komunikan) dan “with what
effects” adalah anaknya menangis (efek). Formula Lasswell ini sangat sering
digunakan dalam dunia pendidikan komunikasi karena memang teorinya yang
mendasar tentang aspek-aspek komunikasi.
Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian suatu pesan yang tak pernah lepas dari kehidupan manusia. Komunikasi yang baik, tentunya akan menciptakan hubungan yang baik pula. Untuk menghasilkan hubungan yang baik itu, maka kita tidak boleh melupakan unsur-unsur yang ada dalam komunikasi. Berdasar pada hasil kajian Harold Laswell, unsur-unsur yang mempengaruhi suatu komunikasi terdiri dari lima, yaitu pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan), pesan, media, dan umpan balik, dimana kelima unsur tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi.
1.
Pengirim Pesan (Komunikator)
Pengirim pesan merupakan tokoh
utama yang memiliki peran terpenting dalam proses komunikasi. Komunikator dapat
berupa perorangan, kelompok, ataupun massa. Dialah yang mempunyai suatu pesan
untuk disampaikan pada komunikan. Dalam penyampaiannya, seorang komunikator
haruslah percaya diri dan mempunyai attitude yang baik dimana sikap ini mampu
menghantarkan informasi sesuai keinginan. Karena apabila dalam penyampaian
pesan sikap kita tidak baik, katakanlah sombong, maka pesan penting yang
seharusnya sampai pada komunikan malah tidak sepenuhnya sampai akibat sikap
kita tersebut. Komunikator juga harus memiliki sikap reseptif yang
bersedia menerima gagasan terhadap pesan yang telah disampaikannya.
2.
Penerima Pesan (Komunikan)
Komunikan merupakan seseorang yang
mendapatkan suatu pesa. Komunikan juga dapat berupa perorangan, kelompok,
ataupun massa. Dapat dikatakan bahwa komunikator dapat menjadi komunikan, dan
sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
3. Pesan
3. Pesan
Pesan adalah apa yang disampaikan
oleh komunikator kepada komunikan. Suatu pesan biasanya dikupas secara panjang
lebar untuk berbagai segi. Penyampaian pesan dapat berupa lisan, face to face,
atau melalui media. Bentuk pesan terdiri dari 3 macam, yaitu :
a.
Informatif
Pesan yang seperti ini berisi
informasi, fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil keputusan. Biasanya pesan
yang seperti ini lebih bisa diterima oleh para komunikan.
b.
Persuatif
Pesan ini berisi bujukan. Misalkan
saja sebuah iklan sabun di televisi yang mengajak para pemirsa unuk memakai
sabut tersebut.
c.
Koersif
Jika pesan yang satu ini berisi
pesan yang bersifat memaksa dengan sanksi bila tidak melaksanakan. Contohnya
yaitu peraturan seorang bos terhadap bawahannya.
4.
Media
Media merupakan alat untuk
menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan baik secara langsung ataupun
tidak langsung. Menurut para pakar psikologi, media yang paling dominan dalam
berkomunikasi adalah mata dan telinga.
5.
Efek
Efek adalah hasil akhir suatu
komunikasi yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak dengan yang
kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah orang lain itu sesuai, maka komunikasi
itu berhasil, demikian pula sebaliknya. efek ini dapat dilihat dari pendapat
pribadi, pendapat publik, dan pendapat masyarakat. Dari efek inilah yang
nantinya akan memicu adanya umpan balik dari komunikan. Dan umpan balik inilah
yang dapat menentukan bahwasanya suatu komunikasi dapat berhasil atau
tidak.
Hambatan komunikasi
Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton (1992,p.10-11), ada hambatan-hambatan yang menyebabkankomunikasi tidak efektif yaitu adalah :
1. Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
4. Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
5. Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6. Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7. No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.
Klasifikasi Komunikasi dalam Organisasi
Dalam
komunikasi organisasi terdapat beberapa klasifikasi komunikasi diantaranya
adalah sebagai berikut :
Komunikasi
dilihat dari segi sifatnya
- Komunikasi Lisan yaitu menyampaikan informasi dan tanggapan secara langsung dengan berbicara
- Komunikasi Tertulis yaitu menyampaikan informasi dan tanggapan secara tertulis dengan menuliskan sebuah surat baik kepada penerima maupun pengirim pesan
Komunikasi
dilihat dari segi arahnya
- Komunikasi ke atas yaitu komunikasi yang dilakukan dari bawahan ke atasan dalam sebuah organisasi
- Komunikasi ke bawah yaitu komunikasi yang dilakukan dari atasan ke bawahan dalam sebuah organisasi
- Komunikasi setingkat yaitu komunikasi yang dilalakukan setara atau sesama anggota organisasi
- Komunikasi searah yaitu komunikasi yang hanya dilakukan satu arah saja tanpa danya feed bak atau timbal balik, biasanya komunikasi ini bersifat perintah
- Komunikasi dua arah yaitu komunikasi yang dilakukan 2 arah dan mengakibatkan adanya feed back atau tumbal balik
Komunikasi
menurut keresmiannya
- Komunikasi Formal yaitu komunikasi yang dilakukan secara resmi, contohnya adalah pada saat rapat
- Komunikasi Informal yaitu komunikasi yang dilakukan antar teman dan besifat biasa saja
Sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/19/pengertian-komunikasi-517196.html
Sumber : http://terkonyol.blogspot.com/2012/01/unsur-unsur-komunikasi.html
Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/hambatan-komunikasi/
Sumber : http://3rest.wordpress.com/2012/01/02/hambatan-dan-klasifikasi-komunikasi-dalam-organisasi/
Sumber : http://terkonyol.blogspot.com/2012/01/unsur-unsur-komunikasi.html
Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/hambatan-komunikasi/
Sumber : http://3rest.wordpress.com/2012/01/02/hambatan-dan-klasifikasi-komunikasi-dalam-organisasi/