Faktor-faktor perubahan komunikasi
dalam organisasi:
Proses perubahan organisasi adalah konsep daur hidup atau life cycle. Organisasi mengalami proses kelahiran pertumbuhan, berkembang, kematangan, kemunduran dan akhirnya mengalami kematian sebagaimana dalam semua sistem biologi dam sistem sosial. Fase-fase perkembangan organisasi juga memiliki sifat kuaintitatif dan kualitatif yang merupakan indikator ” mati-hidup ” suatu organisasi.
Adapun Proses dari perubahan:
1.
Mengadakan pengkajian
2.
Mengadakan identifikasi
3.
Menentukan strategi
4.
Melakukan evaluasi.
Faktor-faktor penyebab Perubahan organisasi
dibedakan menjadi dua,antara lain:
1. Faktor
Intern
a. Perubahan kebijakan lingkungan
b. Perubahan tujuan
c. Perluasan wilayah operasi tujuan
d. Volume kegiatan bertambah banyak
e. Sikap & perilaku dari para anggota
organisasi.
2. Faktor Ekstern
a. Politik
b. Hukum
c. Kebudayaan
d. Teknologi
e. Sumber daya alam
f. Demografi
g. Sosiologi
Sikap dalam menghadapi perubahan lingkungan:
1.
Mengadakan perubahan struktur organisasi.
2.
Mengubah sikap & perilaku pegawai.
3.
Mengubah tata aliran kerja.
4.
Mengubah peralatan kerja.
5.
Mengubah prosedur kerja.
6.
Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar
personel.
Pengembangan Organisasi
1. Pengertian Pengembangan
a. Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi
menyeluruh (nilai dan terstuktur) suatu organisasi.
b. Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia
dan struktur organisasi itu adaptif dengan lingkungan.
2. Perlunya Pengembangan Organisasi
Dalam kenyataannya organisasi sering terjadi stagnan yang disebabkan ke-engganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan di anggap bisa menyebabkan dis equilibrium. Hal ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
Dalam kenyataannya organisasi sering terjadi stagnan yang disebabkan ke-engganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan di anggap bisa menyebabkan dis equilibrium. Hal ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan pengembangan
komunikasi:
1. Kekuatan eksternal
a. Kompetisi yang semakin tajam dalam organisasi
b. Perkembangan IPTEK.
c. Perubahan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
sosial yang membuat organisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar
organisasi untuk masa depan organisasi.
2. Kekuatan internal
a. Struktur
b. Sistem dan prosedur
c. Perlengkapan dan fasilitas
d. Proses dan saran apabila tidak cocok akan membuat
organisasi melalui perbaikan.
e. Perubahan organisasi di lakukan untuk mencocokkan
dengan kebutuhan yang ada.
4. Karakteristik Pengembangan Organisasi
a. Keputusan penuh dengan pertimbangan
b. Diterapkan semua sub sistem manusia,baik individu
kelompok dan organisasi.
c. Menerima intervensi baik dari dalam maupun dari
luar organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme organisasi.
d. Kolaborasi
e. Teori sebagai analisis.
5. Langkah-langkah pengembangan organisasi:
a. Penilaian keadaan
b. Pemecahan masalah
c. Implementasi
d. Evaluasi
METODE PERKEMBANGAN ORGANISASI
Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapat
berbagai macam metode yang pada dasarnya dapat dikelompokan dalam dua macam,
yaitu metode perkembangan perilaku, dan metode pengembangan ketrampilan dan
sikap
METODE PENGEMBANGAN PERILAKU
Metode pengembangan perilaku atau Behavorial
Development Methode merupakan metode yang berusaha menyelidiki secara mandalam
tentang proses perilaku kelompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan dengan
mempergunakan beberapa cara. Dengan kata lain, metode pengembangan perilaku
dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Dalam buku ini hanya disebutkan empat
macam, yaitu jaringan manajerial, latihan kepekaan, pembentukan tim, dan umpan
balik survai.
JARINGAN MANAJERIAL
JARINGAN MANAJERIAL
Jaringan manajerial atau kisi manajerial (manager
grid), disebut juga latihan jaringan (grid training), adalah suatu metode
pengembangan organisasi yang didasarkan jaringan manajerial. Teori ini
dipelopori olehRobert Blake dan Jane Mouton. Dalam metoe ini dikenal dua
dimensi perilaku pimpinan, yaitu perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian
pada produksi, dan perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian pada orang. Dari
segi intensitasnya, seorang pemimpin mungkin dapat menerapkan sekaligus dua
macam perilaku tersebut dalam intensitas yang sama atau berbeda.
Menurut Robert Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan
akan menjadi sangat efektif apabila perhatian pimpinan terhadap produksi dsan
orang dalam keadaan seimbang. Dalam hal demikian pimpinan menunjukan perhatian
yang tinggi baik terhadap produksi maupun terhadap orang. Metode ini melahirkan
lima macam gaya kepemimpinan yang masing masing merupakan kombinasi dari
perilaku pimpinan, antara perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada
produksi dan perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada orang.
Kelima gaya kepemimpinan itu dapat dijelaskan dengan
mempergunakan gambar jaringan manajerial di bawah ini. Sumbu X menunjukan
perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada orang, sedangkan sumbu Y
menunjukan perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada produksi.
Menurut gambar tersebut, lima gaya kepamimpinan dalam
manajerial grid, adalah sebagai berikut:
(1) Grid
1.1 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatan yang rendah baik terhadap
produksi maupun terhadap orang. Pada hrid ini pimpinan hanya bertindak sebagai
perantara, menyalurkan informasi dari atasan kepada bawahan.
(2) Grid
9.1 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatian yang tinggi terhadap produksi
dan rendah terhadap orang. Pimpinan lebih mementingkan tingkat produksi dan
kurang memperhatikan orang-orang yang membantunya. Pada grid ini pemimpin labih
bersifat otoriter.
(3) Grid
1.9 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatian yang rendah terhadap produksi
dan perhatian yang tinggi terhadap orang. Pada grid ini pimpinan berusaha
menciptakan linngkungan dan suasana kerja yang penuh persahabatan.
(4) Grid
9.9 menunjukan adanya perilaku pimpinan dengan perhatian yang tinggi terhadap
orang, perhatian yang tinggi pula terhadap produksi. Pada grid inilah menurut
Robert Blake dan Jane Mouton terdapat gaya kepemimpinan yang palin efektif.
Pada grid ini terdapat perhatian yang seimbang pada orang dan produksi.
(5) Grid
5.5 menunjukan adanya perilaku pimpinan dengan perhatian yang medium baik
terhadap orang maupun terhadap produksi. Dari segi produksi pimpinan tidak mau
membuat target yang tinggi yang mungkin sulit untuk dicapai.
0 komentar:
Posting Komentar