Pages

Selasa, 01 Januari 2013

BAB 12 Perubahan dan perkembangan Organisasi


Faktor-faktor perubahan komunikasi dalam organisasi:

Proses perubahan organisasi adalah konsep daur hidup atau life cycle. Organisasi mengalami proses kelahiran pertumbuhan, berkembang, kematangan, kemunduran dan akhirnya mengalami kematian sebagaimana dalam semua sistem biologi dam sistem sosial. Fase-fase perkembangan organisasi juga memiliki sifat kuaintitatif dan kualitatif yang merupakan indikator ” mati-hidup ” suatu organisasi. Organisasi juga harus melihat arah perubahan lingkungan yang pasti dan yang tidak pasti. Artinya, organisasi adaptif atas perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, suatu organisasi haruslah mengembangkan strategi dalam mengadaptasi perubahan lingkungan, termasuk strategi dalam melakukan kontrol terhadap lingkungan. Untuk itu perlu kiranya merencanakan perubahan organisasi, termasuk di dalamnya yaitu mengembangkan organisasi.
Adapun Proses dari perubahan:
1.      Mengadakan pengkajian
2.      Mengadakan identifikasi
3.      Menentukan strategi
4.      Melakukan evaluasi.



 Faktor-faktor penyebab Perubahan organisasi dibedakan menjadi dua,antara lain:
1.      Faktor Intern
a.  Perubahan kebijakan lingkungan
b.  Perubahan tujuan
c.  Perluasan wilayah operasi tujuan
d.  Volume kegiatan bertambah banyak
e.  Sikap & perilaku dari para anggota organisasi.
2. Faktor Ekstern
a. Politik
b. Hukum
c. Kebudayaan
d. Teknologi
e. Sumber daya alam
f. Demografi
g. Sosiologi
Sikap dalam menghadapi perubahan lingkungan:
1.      Mengadakan perubahan struktur organisasi.
2.      Mengubah sikap & perilaku pegawai.
3.      Mengubah tata aliran kerja.
4.      Mengubah peralatan kerja.
5.      Mengubah prosedur kerja.
6.      Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar personel.


Pengembangan Organisasi
1. Pengertian Pengembangan
a. Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan terstuktur) suatu organisasi.
b. Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan struktur organisasi itu adaptif dengan lingkungan.
2. Perlunya Pengembangan Organisasi 
       Dalam kenyataannya organisasi sering terjadi stagnan yang disebabkan ke-engganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan di anggap bisa menyebabkan dis equilibrium. Hal ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan pengembangan komunikasi:
1. Kekuatan eksternal
a. Kompetisi yang semakin tajam dalam organisasi
b. Perkembangan IPTEK.
c. Perubahan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat organisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi untuk masa depan organisasi.
2. Kekuatan internal
a. Struktur
b. Sistem dan prosedur
c. Perlengkapan dan fasilitas
d. Proses dan saran apabila tidak cocok akan membuat organisasi melalui perbaikan.
e. Perubahan organisasi di lakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.
4. Karakteristik Pengembangan Organisasi
a. Keputusan penuh dengan pertimbangan
b. Diterapkan semua sub sistem manusia,baik individu kelompok dan organisasi.
c. Menerima intervensi baik dari dalam maupun dari luar organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme organisasi.
d. Kolaborasi
e. Teori sebagai analisis.
5. Langkah-langkah pengembangan organisasi:
a. Penilaian keadaan
b. Pemecahan masalah
c. Implementasi
d. Evaluasi

METODE PERKEMBANGAN ORGANISASI

Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapat berbagai macam metode yang pada dasarnya dapat dikelompokan dalam dua macam, yaitu metode perkembangan perilaku, dan metode pengembangan ketrampilan dan sikap

METODE PENGEMBANGAN PERILAKU

Metode pengembangan perilaku atau Behavorial Development Methode merupakan metode yang berusaha menyelidiki secara mandalam tentang proses perilaku kelompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan dengan mempergunakan beberapa cara. Dengan kata lain, metode pengembangan perilaku dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Dalam buku ini hanya disebutkan empat macam, yaitu jaringan manajerial, latihan kepekaan, pembentukan tim, dan umpan balik survai. 

JARINGAN MANAJERIAL

Jaringan manajerial atau kisi manajerial (manager grid), disebut juga latihan jaringan (grid training), adalah suatu metode pengembangan organisasi yang didasarkan jaringan manajerial. Teori ini dipelopori olehRobert Blake dan Jane Mouton. Dalam metoe ini dikenal dua dimensi perilaku pimpinan, yaitu perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian pada produksi, dan perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian pada orang. Dari segi intensitasnya, seorang pemimpin mungkin dapat menerapkan sekaligus dua macam perilaku tersebut dalam intensitas yang sama atau berbeda.
Menurut Robert Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan akan menjadi sangat efektif apabila perhatian pimpinan terhadap produksi dsan orang dalam keadaan seimbang. Dalam hal demikian pimpinan menunjukan perhatian yang tinggi baik terhadap produksi maupun terhadap orang. Metode ini melahirkan lima macam gaya kepemimpinan yang masing masing merupakan kombinasi dari perilaku pimpinan, antara perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada produksi dan perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada orang.
Kelima gaya kepemimpinan itu dapat dijelaskan dengan mempergunakan gambar jaringan manajerial di bawah ini. Sumbu X menunjukan perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada orang, sedangkan sumbu Y menunjukan perilaku pimpinan yang memusatkan perhatian kepada produksi.
Menurut gambar tersebut, lima gaya kepamimpinan dalam manajerial grid, adalah sebagai berikut:
(1) Grid 1.1 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatan yang rendah baik terhadap produksi maupun terhadap orang. Pada hrid ini pimpinan hanya bertindak sebagai perantara, menyalurkan informasi dari atasan kepada bawahan.
(2) Grid 9.1 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatian yang tinggi terhadap produksi dan rendah terhadap orang. Pimpinan lebih mementingkan tingkat produksi dan kurang memperhatikan orang-orang yang membantunya. Pada grid ini pemimpin labih bersifat otoriter.
(3) Grid 1.9 menunjukan perilaku pimpinan dengan perhatian yang rendah terhadap produksi dan perhatian yang tinggi terhadap orang. Pada grid ini pimpinan berusaha menciptakan linngkungan dan suasana kerja yang penuh persahabatan.
(4) Grid 9.9 menunjukan adanya perilaku pimpinan dengan perhatian yang tinggi terhadap orang, perhatian yang tinggi pula terhadap produksi. Pada grid inilah menurut Robert Blake dan Jane Mouton terdapat gaya kepemimpinan yang palin efektif. Pada grid ini terdapat perhatian yang seimbang pada orang dan produksi.
(5) Grid 5.5 menunjukan adanya perilaku pimpinan dengan perhatian yang medium baik terhadap orang maupun terhadap produksi. Dari segi produksi pimpinan tidak mau membuat target yang tinggi yang mungkin sulit untuk dicapai.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll