Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah
perlambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu
bahasa. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan
kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata atau
kata. Sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari
sekedar masalah pelafalan.
Ejaan terbagi tiga:
- Van Ophuijsen (nama seorang guru besar Belanda yang juga pemerhati bahasa) yang dilakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang berkuasa dii Indonesia pada masa itu. Ejaan Pan Ophuijsen dipakai selama 46 tahun lebih lama dari Ejaan Republik dan baru diganti setelah dua tahun merdeka.
- Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (menten PP dan K Republik Indonesia pada saat ejaan itu diresmikan pada tahun 1947)
- Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD mulai berlaku pada tanggal 16 Agustus 1972.
.
RUANG LINGKUP EJAAN YANG DISEMPURNAKAN ( EYD )
Ruang lingkup EYD mencakupi lima aspek, yaitu:
a Pemakaian huruf membicarakan masalah
yang mendasar dari suatu bahasa.
11) Abjad
4) Pemenggalan
2) Vokal
5) Nama diri
33) Konsonan
Abjad, Vokal dan Konsonan
Huruf
|
Lafal
|
Huruf
|
Lafal
|
Huruf
|
Lafal
|
A a
B b
C c
D d
E e
F f
G g
H h
I i
|
A
Be
Ce
De
E
Ef
Ge
Ha
I
|
J j
K k
L l
M m
N n
O o
P p
Q q
R r
|
Je
Ka
El
Em
En
O
Pe
Qi
Er
|
S s
T t
U u
V v
W w
X x
Y y
Z z
|
Es
Te
U
Ve
We
Eks
Ye
Zet
|
Dalam abjad itu
terdapat lima huruf vokal (v), yaitu a, i, u, e, o. Sisanya adalah konsonan (k)
sebanyak 21 huruf. Disamping 26 huruf itu, dalam bahasa Indonesia juga
digunakan gabungan konsonan (diagraf) sebanyak empat pasang:
kh
seperti dalam kata
khusus, akhir
ng
seperti dalam
kata
ngilu, bangun
ny
seperti dadam
kata
nyata, anyam
sy
seperti dalam
kata
syair, asyik
Setiap pasangan itu menghasilkan satu fenomena atau satu bunyi, Karna itu,
kh, ng, ny, sy masing-masing dihitung sebagai satu k.
1. Penggalan Kata
Penggalan kata
pada kata dasar
- Imbuhan yang berawalan dan berakhiran
- Jika satu kata terdiri atas lebih unsur dan
salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain.
2. Nama Diri
Cara penulisan
nama diri (nama orang, lembaga, tempat, jalan, sungai, gunung dan nama diri
lain nya) harus mengikuti EYD, kecuali jika ada pertimbangan khusus yang
menyangkut segi adat, hukum dan sejarah.
b. Penulisan huruf membicarakan beberapa
perubahan huruf dari ejaan sebelumnya yang meliputi : Huruf kapital dan
Huruf miring
a. Penulisan Huruf Kapital dan Huruf Miring
1. Huruf Kapital atau Huruf Besar
- Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama
kata pada awal kalimat.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan,
keturunan dan keagamaan yang diikuti nama orang.
- Huruf kapital dipakai sebangai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama intansi, atau nama tempat.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan
bahasa.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tuhan, bulan, hari
raya, dan pristiwa sejarah.
- Huruf kapital dipakai sebaga huruf pertama nama geografi, namun
tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur
nama diri.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama
negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam
nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke
dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan, nama
gelar, pangkat, dan sapaan.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai
dalam penyapaan pengacuan.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
2. Huruf Miring
- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama
ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
c. Penulisan kata membicarakan bidang
marfologi dengan segala bentuk dan jenisnya berupa :
1) Kata dasar
6) Kata depan di, ke, dan dari
2) Kata turunan
7) Kata sandang si dan sang
3) Kata
ulang
8) partikel
4) Gabungan kata
9) singkatan dan akronim
5) Kata ganti kau, ku, mu, dan nya
6) Angka dan lambang bilangan
1.
0 komentar:
Posting Komentar